Langsung ke konten utama

milit mako bersama Papuk (kakek) Amat Sesele


Oleh
Faedurrahman

Puji syukur penulis ucapakan kepada Allah yang maha esa atas rahmatnya yang telah tercurahkan, sehingga  penulis bisa menyelesaikan sedikit sejarah terbentuknya AIR MASJID JAMI’ NURUSSALAM. Adapun tujuan dari tertulisnya sejarah adalah supaya masyrakat Lombok mengetahui sejarah Air Sumur Masjid sesele .
Sholawat serta sallam tak lupa kita hadiahkan buat sang panutan umaat, Nabi Muhammad SAW, Yang telah mengajarkan kita akan pentingnya nilai pendidikan, Sebelum penulis menyampaikan sejarah tentang air sumur Masjid sesele yang saya dengar dari cerita Papuk Amat (salah satu tetua Sesela)


   Papuk Amat (tetua Sesela) 

 penulis mengucapakan terimaksih buat para guru-guru kami dan orang tua kami yang telah kami wawancari tentang sejarah air sumur Masjid Sesele. Semoga Allah memanjangkan umur mereka dan semoga Allah melimpahkan ramat dan taufiknya buat mereka.  Ammin Ya Robbal Al-Ammin.
Papuk Amat adalah salah satu orang tertua di desa sesela kecamatan gunungsari kebupaten Lombok barat.  Umur beliau 126 Tahun, papuk Amat adalah anak terakhir dari 12 orang berasudara. Papuk Amat hidup bersama 1 anak permpuan dan beberapa cucu di Desa sesela.
 pekerjaan beliau dari muda sampai sekarang adalah menjadi  buruh di lembar, Akan tetapi Dengan semangat kerja, beliau sekarang diangkat sebagai bos dari mandor-mandor  yang bekerja di lembar. Dan mampu menghidupkan 1 anak perempuanya dan beberapa cucunya.  
 papuk amat juga salah satu orang yang menemukan pelaku  penjajahan belanda dan jepang dan Beliau pun  salah satu orang yang dapat dilatih sebagi tentara oleh jepang namun karena kepala desa tak menyetujui makanya papuk amat tak diangkat sebagai tentara Indonesia atau pun pahlawan Indonesia.
Tak lama kemudian kami duduk bercengkrama bersama papuk amat, saya bertanya kepada papuk amat “kakek Coba ceritakan kita tentang air Masjid Jamiq Nurussalam Sesela ??” kemudian belaiu langasung bercerita tentang sejarah Air Masjid Jami’ Nurusallam Sesela, beliau bercerita tentang  kepercayaan masyarakat yang dari dulu sampai sekarang telah menjadikan Air Sumur itu sebagai obat.
Sambil membuka dompet tembako dan membuat rokok Papuk Amat melanjutkan Air Masjid Jami’ ritanya tenatang Air Sumur Masjid  Sesela ini dibangun oleh 4 waliyullah bersaudara yang datang dari pulau jawa, yang kemudian belayar kepulau Lombok untuk menyebarkan syariat agama islam, ketika para wali itu sampai  di pulau Lombok menggunakan perahudan singgah disalah satu  didesa batulayar yang sekarang dikenal dengan makam batulayar. Tak lama kemudian  4 waliyullah itu sinngah di batulayar, 4 waliyullah itu pun melanjutkan perjalanannya untuk menyebarakan syari’at isalm dipulau lombok, dan setelah berjalan menelusuri hutan sampailah mereka disuatu tempat yang belum pernah di tinggali oleh hewan hewan haram seperti anjing dan babi yaiti di Desa Sesela tepatnya di Masjid Jamiq Nurussalam.
Hisapan rokok sedikit membuat Papuk Amat terlihat agak begitu semangat untuk bercerita,  dan beliau melanjutkan dengan cerita bahwa  desa sesela ini dulu dipenuhi oleh hewan Babi, anjing dan Rusa. Setelah tibanya 4 waliyullah ini disesela barulah  kemudian mereka mencari tempat untuk membangun suatu sanggar (masjid) namun, seketika 4 waliyullah ini mencaeri tempat yang cocok yang sesuai dengan aturan Islam dalam membangun sanggar (masjid), melihat pada saat itu banyak sekali babi dan rusa di desa sesela saat itu, dan mereka menemukan suatu areal lokasi yang tidak ada babi sama sekali dan sepakat mendirikan Masjid yang sekarang dikenal dengan Masjid Jamiq Nurusslam.
 Dalam rencana membangun Masjid 4 wali tersebut mulai  membagi tugas masing, dalam peroses pembuatan masjid mereka kalau dahaga turun minum ke sungai meninting (sebelah utara Makam Sesela) saudra yang paling kecil dari 4 wali itu kemudian berinisiatip membuat sumur dan belaiu membuatnya dengan sangat aneh dan ajaib yaitu hanya dengan memukul tanah dengan tunjangnya (tongkat) keluarlah hembusan air yang sampai sekarang dikenal degan Air Sumur Masjid bleq  
masyarakat dese sesela mempercayai Air Sumur Masjid sebagai obat, sentegoh dan pelaris, sehingga sampai  saat ini orang orang baik  dari masyrakat sesela atapun luar sesela datang mengambil air di masjid jami’ nurusallam sesela. dan  Perlu kita ketahui  bahwa saat ini Sumur Air Masjid Jami’ Nurusallam Sesela  masih sebagai legenda.


  Kawan kawan LASAHBERAJAH bersama Papuk    Amat (Selesai wawancara) 

Seringkali, takala terjadi peperangan atau kejadian aneh dimasyarakat, maka tiba-tiba air sumur meluap, air yang menyembur tersebut kemudian dipercayai oleh masyrakat Lombok sebagai obat dan mampu membuat tubuh kita tidak mempan dengan senjata tajam (sentegoh). Namun anehnya, ketika air sumur itu meluap yang lebih dulu mengetahuinya adalah masyarakat yang berasal dari Lomobok Timur, dan mereka sudah ada dilokasi Air Sumur Masjid Jami’ Nurusallam lebih dulu dari masyarkat Sesela sendiri
menurut cerita papuk Amat, orang –orang Lombok Timur yang lebih dulu mengetahui meluapnya air sumur masjid  karena dikasih tahu akan oleh tiga anak kecil, tuga anak kecil inilah yang datang yang kekampung- kampung di Lombok Timu. Seraya memberikan imformasi kepada masyrakat Lombok Timur  bahwa Air Sumur  Masjid Sesela akan meletus , maka bersegeralah masyarakat yang diluar dari Lombok Barat datang untuk mengambil  Air tersebut. Hinnga kini Air Sumur Masjid Jami’ Nurusallam  masih dipercayai sebagi  obat yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dan sebagai air yang dikosumsi oleh masyarakat setempat.
Sekian dari penulis bila ada kekurangan atau kesalahan tata bahasa yang kurang baik  maka itu datangnya dari saya peribadi, karena penulis adalah manusia biasa yang penuh dengan kekurangan dan membutuhkan bimbingan maka dari itu mohon dimaafkan. Dan apabila ada kebenaran dan kelebihan maka datangnya dari gusti Allah SWT. Karane Allah sebaik-baik kebenaran dan sebaik–baik keindahan.
  Persentase hasil bercerita dengan Papuk Amat (markas LASAHBERAJAH) 


Komentar

  1. saya salah satu saksi peristiwa meluapnya air sumur masjid jamiq nurussalam sesela. saat itu saya masih duduk di bangku kelas 4 SD (SDN 5 Sesela dulu sekarang SDN 3). waktu itu saat org2 melaksanakan shalat magrib yg diimami oleh ustadz Zainudin. saya menyaksikan dgn mata kepala sendiri semburan serta suara dentuman dari sumur masjid tsb sampai meluap & mengalir hingga membasahi teras masjid. karena wkt itu sy belum trlalu mengerti apa2 & hanya bisa melihat apa yg sedang terjadi sambil terheran heran. setelah selesai shalat magrib jamaah yg berada di dalam mesjid sontak keluar & mengangkat penutup sumur yg terbuat dari beton cor yg masih dihempas semburan air sumur tsb. yg saya lihat wkt ada 4 org yg mengangkat penutup sumur salah satu yg saya ingat namanya adalah "Pak Jen" rumahnya persis di sebelah timur masjid.
    selang beberapa lama halaman masjid sdh dipenuhi orang2 yg mau mengambil air dari sumur tsb.

    BalasHapus

Posting Komentar