Helmi Yusup
Air merupakan sumber kehidupan
manusia, binatang, dan tanaman. Dalam kehidupan manusia. Air dipergunakan dalam
semua bidang kehidupan. Dalam kegiatan berumah tangga, air dipergunakan untuk
minum, mencuci, memasak, mandi. Dalam kegiatan keagamaan, air dipergunakan
untuk bersuci seperti, Berudhu, beristinja, mandi junub, menghilangkan na’jis
dan lain-lain. Dalam sejarah Filsafat Yunani kuno pun salah seoarng filsuf
bernama Thales (624-546 SM) mengatakan bahwa air adalah prinsip dasar segala
seseuatu. Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala galanaya yang ada
di alam semesta.
1996 air sumur masjid meluap
Terkait dengan air sebagi sumber
segala kehidupan bahwa di Masjid Jamiq Nurussalam Desa Sesela Kecamatan
Gunungsari Lombok Barat terdapat Sumur yang sangat tua hampir semua warga Sesela
tidak mengetahui secara persis tahun berapa
sumur itu dibuat. namun, sebagian besar masyarakat Desa Sesela dari turun
temurun telah memanfaatkan air sumur masjid itu untuk di minum, bahkan hampir
95% warga Sesela minum dengan air sumur masjid tersebut. Selain untuk diminum,
masyakat sesela telah meyakini air sumur itu bisa dipakai untuk mengobati segala macam penyakit (tergantung niat),
Sentegoh (ilmu kebal), pelaris dan bisa melancarkan persalinan bagi perempuan
yang akan melahirkan. Uniknya, air sumur tersbut tidak pernah ngesat (surut)
meskipun diambil oleh orang banyak baik di musim kemarau panjang apalagi
dimusim hujan. Dari keunikan-keunikan, keajaiban-keajaiban dan
keyakinan-keyakinan masyakat tentang Air sumur masjid jamiq Sesela membuat
kawan-kawan Remaja dan pemuda sesela yang tergabung dalam program Lasah Berejah
berkeinginan untuk mencari tahu lebih dalam mengenai sejarahnya, asal usulnya,
manfaatnya bagi masyarakat, kapan sumur itu di buat, kenapa dan kapan surmur
itu dibuat dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
10 november 2018 sekitar pukul 20:14 Wita dirumah saudara Ibnu saya dan kawan kawan
Lasah Berajah tengah mengadakan serta mengundang para remaja, santri dan
komunitas-kominitas yang ada di desa Sesela untuk diskusi dan Nobar (nonton
bareng) film documenter Siroh Al-Halimiyah TGH. Abdul Halim Alm. pendiri
yayasan pendidikan Al-Halimy Sesela yang diproduksi oleh H.Wari Zaki Dini,
Ahmad Ijtihad, Kahirul Anwar beserta teman teman remaja Dusun Kebun Indah dan
film ini sering diputar setipa tgl 10 November dalam rangka mengenang jasa para
pahlawan nasional Republik Indonesia.
membahas kerja koletif di pondok saudara Ibnu Ruslan
Selesai acara Nobar dan diskusi sejarah TGH. Abdul Halim Alm
sekitar puku 23:34 Wita saya dan beberapa kawan-kawan Lasah Berajah Eki,
Riyadi, Ijtihad, Iyan koko, Sulton, Izom fahrul yani dan Faedur menuju rumahnya
semeton Eki untuk bersitirahat sejenak
sembari ngopi dan ngobrol-ngobrol tentang Idiologi Lasah Berajah, Ijtihad mengatakan “Lasah Berajah ini harus
membangun komitmen dan siap mengembangkan potensi-potensi diri, warga dan
potensi Desa sesela” Sayapun nyeletut bahwa “Lasah Berajah janganlah
terlalu berekspektasi besar, jadikanlah ini sebagi Sesutu tempat berbuat
hal-hal kecil.” Saat itu segala macam pembahasan di obrolkan dan
hampir tak terasa sudah 5 gelas kopi, satu setengah bungkus rokok surya mau habis dilalap
oleh sang jago pengecap.
sekitar pukul 02:21 Wita tengah malam perbincangan masih berlanjut
kami menghitung tanggal dan bulan dan ternyata kita baru sadar bahwa sebnetar
lagi umat islam suku sasak Lombok akan mengadakan perayaan menyambut Maulid
Nabi Muhammad SAW, Ijtihad kembali
memberikarn usulan “bagaimana kalo kita membuat acara peringatan Maulid
dengan mengangkat isu isu yang bertkembang di Desa Sesela saat ini ??”
saudara yani memberi tanggapan “naaah bagus ittuuu, setau saya isu yang
berkembang saat ini adalah, isu politik pemilihan kepala desa Sesela dan pemilihan anggota legislatif” dalam perbincangan Kawan kawan muncul ide untuk membuat ”papan fakta”
yaitu mempublikasikan keinginginan dari setiap elemen masyarakat kepada calon
kades, dan mempublikasikan keinginan calon kades dalam membangun warga sesela.
Setelah mengukur ukur kemampuan dan membaca resiko maka gagasan itu kami anggap
ekstrim dan masih belum bisa kami kerjakan.
Malam
semakin pagi, waktu hampir pukul 03:43 Wita lebih sehingga muncullah ide untuk
melihat, membaca dan mengkaji kembali sejarah Sesela yang kemudian mucul nama
Air Masjid, masing masing kami bersemangat untuk berbagi penglaman dan cerita dengan
cerita yang berbeda yang terkait dengan keunikan, keanehan dan kesaktian air sumur
Masjid Sesele, kamipun sepakat untuk membuat sebuah kegiatan riset kolektif
(silaturrahmi) kepada tetua, tokoh sejarah, tokoh agama dan warga yang kami
anggap cukup tahu tentang sejarah dan keunikan Air Sumur Masjid Sesela. Tak
tersa azan subuh telah dikumnadangan dan kita telah membagi tugas untuk terjun
langsung mendengar cerita cerita warga tentang air sumur masjid dese sebgai
bahan kegiatan LASAHBERAJAH kedepannya.
Selasa 12 november sekiatar pukul 14:00 Wita
siang kawan kawan seperti Riyadi, Eki, Sulton, dan Faedur mereka datang kerumah
dan sedikit mengurangi waktu tidur siang saya, dan saya baru sadar bahwa memang
kemarin malam saya sempat berjanji dengan mereka untuk berkunjung ke rumah
saudara Nizar (Marbot Masjid Jamiq Nurussalam Sesele) dan Bapak H. Zainudin
(tokoh Agama Di lingkungan Sesele Dese) untuk mencari tahu tentang Air Sumur
Masjid Sesele, memang masih ngantuk tapi yang namanya janji harus ditepati dan
ini juga merupakan bagian dari peroses kegiatan LASAHBERAJAH yang sudah
disepakati bersama, saya langsung ke kamar mandi cuci muka dan kemudian makan
siang sedangkan mereka saya biarkan menunggu di kamar. setelah itu kita
langsung berangkat karena gerimis yang menandai akan hujan semakin besar.
Sekitar pukul 14:23 Wita kita sudah sampai di
masjid Jamiq Nurussalam Sesela dan bertemu dengan Nizar (marbot) dan belaiu
sedang khusyuk mengajar adik adik TPQ mengaji, kami dekati belaiu dan
menceritakan maksud dan tujuan kami datang kepadanya, sesudah sedikit basa basi
saya bertanya kepada belaiu bahwa kita kepengen tahu tentang menglamanya yang
terkait denga Air Sumur Masjid, beliaupun mulai bercerita yang pertama yaitu
ketika di datangi oleh salah seoarang warga Tanjung KLU katanya “dulu ada
orang dari tanjung datang kesini meminta izin untuk mengambil air sumur dengan
menimbanya sendiri, saya bersama pengurus masjid yang lain mengizinkan dan
membantu untuk membuka tutup sumur tersebut, menurut warga tanjung itu dia
diberi isyarat lewat mimpi mengambil air
sumur Sesele untuk mengobati derita keluarganya sudah lama menikan istrinya
belum bisa hamil-hami selang beberapa bulan warga tanjung itu datang lagi dan
menymbang seekor sapi di sedekahkan ke masjid sebagi ujud syukur dan
terimaksihnya kepada Allah SWT ” saat itu juga hujan deras turun namun
tidak menggagu ke khusyuaan kami dalam mendengar cerita bapak Nizar.
Nizar juga menceritakan tentang orang dari
negara Malasyia yang datang ke masjid Sesele untuk berobat dan anehnya
syaratnya juga sama dengan warga Tanjung, yaitu sama-sama didatangi dari mimipi
dan airnya harus di ambil dengan ditimba. Dan menurut paparan Nizar sebenarnya
samapai hari ini warga Sesela selalu membawa air masjid kitika ada istri atau
kelauarga yang mau melahirkan gunanya
untuk melancarkan dan mempermudah dalam proses persalinan, dipagi hari ibu-ibu
juga masih sering membawa anaknya yang kena ptenyakit kulit ke masjid untuk di mandikan pakai air sumur
masjid.
Hujan mulai reda dan perbincangan kami dengan
Nizarpun sudah selesai karena beliau sendiri berpesan supaya kita menanyakan
sejarah terkait Air dan masjid kepada orang tua yang lebih tahu tentang certita
cerita dan sejarah air sumur masjid tersebut, dan kami pamit sebelum melanjutkan
perjalanan kami mencuci muka sekaligus Bepupek (mengalirkan air ke kepala
sambil menepuk nepuknya) supaya kami sedikit segar dan mengambil berkah dengan
air sumur masjid sesele, setelah itu kami lanjut kerumah H. Zainudin untuk
menanyakan lebih lanjut tentang Air Sumur Masjid Sesele, sesampai dirumah
beliau ternyata bilau tidak sedang berada dirumah kata istrinya beliau sedang
berada di lokasi perkebunannya yaitu disebelah utara masjid jamiq sesele dan
kami memutuskan untuk kesana dan bertemu dengan belaiu, pada saat itu belaiu
sedang menemanai tukang bangunan yang memperbaiki tembok perkebunannya.
Kami bersama sama mengucapkan salam dan
dipersilahkan duduk di atas berugak disana kami mulai menanyakan tentang air
sumur masjid sesele yang katanaya punya banyak kelebihan dan manfaat, H.
Zainudin berucap bahwa air sumur itu telah dijadikan kepercayaan oleh
masyarakat sesele sebagai obat dan sentegoh (ilmu kebal), beliau melihat
langsung ketika meluapnya air masjid pada tahun 1996 orang orang banyak mandi
kemudian saling tebas dengan golok tanpa ada yang terluka, dan kata belaiu
sumur tersebut sangat unik karena sebelum dasar sumur itu ada sebuah lubang
kebarat yang diperkirakan adanya seprti arus yang punya aliran dan hilir.
Itulah sedikit cerita cerita yang kami dengar
dari tokoh terlepas dari benar dan tidaknya inilah yang kita miliki sebagi
masyarakat sesele yang mudah mudahan bisa menumbuhkan cinta kita terhadap
peradaban dan kebudayaan yang kita miliki sejak dulu, sebenarnya masih banyak
lagi cerita yang belum kita gali terkait tentang air sumur masjid Sesela.
Komentar
Posting Komentar