Langsung ke konten utama

Postingan

Pendakian Di Era New Normal

Oleh  Ayatullah Humaedi  Kali ini saya dan kawan-kawan pergi ke salah satu gunung yang terletak di samping gunung rinjani, tempatnya di Tete Batu Kabupaten Lombok Timur NTB, namanya Bukit Sangkareang yang ketinggian mencapai 3.200 Mdpl (Meter di atas permukaan laut), hampir sama ketinggiannya dengan gunung tertinggi NTB (Rinjani 3726 Mdpl). Hanya berbeda beberapa ratus saja. Nama gunung ini mirip sekali dengan salah satu Taman di kota Mataram yaitu Taman sangkareang, saya tidak tau percis apa arti dari gunung sangkareang ini, atau mungkin ada kaitannya dengan taman sangkareang yang terletak di kota Mataram, tapi  entahlah saya tidak ingin memuatnya dalam catatan ini. Pada hari minggu lalu saya dan kawan-kawan bergegas dari rumah pada pukul 19:00 menuju Lombok Timur, di sana ada kawan yang sudah siap untuk menampung kita sebelum pendakian di mulai, kawan lama waktu pertama kali naik sangkareang dulu pada tahun 2017 lalu namanya Man, kita samapai di rumah Man se...
Postingan terbaru

Tumpangsile 1: Pentingnya Gerakan Pemuda Di Tengah Masyarakat

Helmi Yusup Akhirnya tibalah saatnya tanggal 30 setelah sekian tanggal berlalu di bulan September ini. Malam ini Selasa, 30 september 2019 pukul 20:12 Wita adalah malam pertama kegiatan Tumpangsile yang merupakan rangkaian dari acara Bepupek #2 2019 yang di gagas oleh para pemuda dan pemudi Desa Sesela kecamatan Gunungsari dengan komunitas Ampure Sesela yang akan berlangsung Di Aula Kantor Desa Sesela. Tumpangsile itu sendiri merupakan kelas berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sama sama duduk bersila ala warga diiringi serutan kopi sehingga Susana mengalir seperti yang sering di ungkapkan oleh Saudara Golik “ngalir ngaliir !!!”..hehe suasana pembacaan buku Fiersa Bisari Modertaor Zairurrahman saat membuka kelas Tumapangsile pertama  Menurut jadwal malam ini kita ada tumpangsile pertama “Pentingnya Gerakan Pemuda di tengah Masyarakat” bersama Saiful Bahri, S.Pt atau yang bisa kami sapa Semeton Epol. Dia adalah ketua karang taruna Desa Sesela namun sebelu...

Catatan Taqiudin di pagalaran Bepupek

Taqiudin Nama saya Ahmad Taqiyudin biasa di panggil oleh kawan-kawan Taqi saya adalah mahasiswa UIN Mataram, awal saya masuk LASAHBERAJAH saya di ajak oleh salah seorang paman saya yang bernama Ibnu Ruslan disaat pemutaran filem tentang biografi TGH Abdulhalim di rumahnya pada tanggal 10 november 2018 bertepatan dengan hari pahlawan, awalnya saya malu untuk ikut bergabung di LASAHBERJH tapi konon kata paman saya jangan malu karna disini kita itu sama tak ada yang pintar dan tak ada yang bodoh intinya kita disini sama-sama belajar. walaupun pada saat itu hati saya sangat tidak tenang atau bimbang sampai-sampai saya memikirkannya selama tiga malam apakah saya akan tetap berteduh pada zona nyaman atau apakah saya harus keluar dari zona nyaman tersebut, pada akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari zona nyaman tersebut guna untuk mencari siapa sebenarnya diri saya ini. diskusi dan evaluasi setelah mencari data di tokoh tokoh Sesela peroses bepupek pada malam minggu tanggal...

Nyelempo, Berpindah Menuju Lebih Baik

Oleh Rifki Mu'az Pada pertemuan diskusi minggu ini pada tanggal 13 April 2019 kawan kawan Muda/I sesela leawat program LASAHBERAJAH mengangkat tema tentang “Nyelempo” yang berlokasi di Basecamp LASAHBERAJAH jln, Dende Siti Fatimah Gg, baitul Amin Dusun Cengok Desa Sesela kecamatan Gunungsari. Yang menjadi pemantik adalah saudara Helmi Yusup (kojerizm) dan yang memoderatori saudara Zamhari Rahman, kami memulai diskusi ini pada pukul 16.40 Wita bersama kawan-kawan Muda/i Sesela.     suasana Diskusi Tentang Nyelempo Pemantik membuka dengan menyapa semua kawan-kawan yang hadir dengan mengucapkan salam. Sebelum ia menjelasakan isi materi yang di paparkan ia melontarkan pendapat kepada kawan-kawan tentang apa itu Nyelempo, Helmi Yusup menunjuk saudara kedi, Kedi mengatakan Nyelempo adalah kecendong ketelep (hilang dan muncul) dari permukaan air untuk membawa badan kita berenang lewat dalam air dari satu tempat ketempat yang lain inilah pendapat dari saudara Kedi...

Lahirnya Bepupek

Helmi Yusup             Air merupakan sumber kehidupan manusia, binatang, dan tanaman. Dalam kehidupan manusia. Air dipergunakan dalam semua bidang kehidupan. Dalam kegiatan berumah tangga, air dipergunakan untuk minum, mencuci, memasak, mandi. Dalam kegiatan keagamaan, air dipergunakan untuk bersuci seperti, Berudhu, beristinja, mandi junub, menghilangkan na’jis dan lain-lain. Dalam sejarah Filsafat Yunani kuno pun salah seoarng filsuf bernama Thales (624-546 SM) mengatakan bahwa air adalah prinsip dasar segala seseuatu. Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala galanaya yang ada di alam semesta.     1996 air sumur masjid meluap             Terkait dengan air sebagi sumber segala kehidupan bahwa di Masjid Jamiq Nurussalam Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Lombok Barat terdapat Sumur yang sangat tua hampir semua warga Sesela tidak mengetahui se...

Tualar Manoh

Oleh Helmi yusup Sore sabtu telah datang kembali, namun . sesuatu yang terjadi pasti akan berbeda dengan sore sabtu yang kemarin. Misalnya saja sore sabtu tgl 12 januari 2019 . waktu itu aku bersama kawan-kawan remja/i dan pemuda/i Sesela menghadiri diskusi tentang KETEMUQ di rumah saudara Heru yang di bawakan oleh remaji cerdas dan cantik yaitu Nari, salah satu mahasiswi keperawatan asal Dusun Kebun Indah Desa Sesela. Sehari sebelum hari sabtu aku dan beberapa kawan karibku Riyadi (barak), Eki dan Ijtihad (Agiks) rutin memposting dan membagikan infografis dan sinopis atau deskripsi umum tentang tema diskusi di media sosial facebook dan whatsap yang akan dilaksanakan setiap sabtu sore sebagai media menyampain pengetahuan berbasis warga     Sabtu 19 januari 2019 karena bergadang diwaktu malamnya aku bangun kesiangan. Ya, sekitar pukul dua siang lah, oo ya bangun jam segituan karena aku tidur jam 7 pagi baray. Dan aku ingat bahwa sore itu ada diskusi atau sharing ...

KETEMUQ

oleh  Niltu Dinari Ketemuq berasal dari bahasa Indonesia yaitu temu (bertemu) yang kemudian diserap ke dalam bahasa sasak menjadi ketemuq. Menurut masyarakat bahwa ketemuq merupakan suatu kejadian dimana seseorang disapa oleh makhluk halus. Bisa jadi disapa oleh leluhurnya atau karma dari makhluk halus karena ia memiliki kesalahan pada makhluk tersebut entah karena menggangunya secara sadar atau tidak. Ketemuq biasa dikaitkan dengan suatau masalah pada fisik. Biasannya orang yang ketemuk karena mengunjugi sebuah tempat yang baru pertama ia kunjungi. ketika orang yang ketemuq akan merasakan gejala-gejala seperti Demam,pusing,muntah,serta nyeri pada perut, terasa pahit di lidah. Penyebab Ketemuq anatara lain :  Ketemuq karena orang tua terdahulu, ialah ketemuq yang terjadi dimana orang yang sudah meninggal akan menyapa orang yang berada dalam suatu tempat tersebut.  Ketemuk yang disadari dan tidak disadari, ialah ketemuq yang terjadi ketika seseoarang ribu...